Minggu, 14 Juni 2015

Konferensi Asia Afrika



KONFERENSI ASIA AFRIKA

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivS9DeKzywYduI7v7B1R4_LXEh0tG1Qf_hGXOd51ceXAsEGr6ZyqKHje2uk9ZLT-Y1XWGCgbGqqT3qgjsD3nqAofR3pK15QNobamqyJnsPgvX5GhM32kcn5c6n4a6s07V31YLk9hyphenhyphentdFA/s1600/antarafoto-1271743509-.jpg
19 April tahun 1955, dimulailah Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di kota Bandung. Konferensi ini berlangsung hingga tanggal 24 April 1955 dan diikuti oleh 29 negara Asia dan Afrika. Tujuan utama konferensi itu adalah membentuk kubu kekuatan negara-negara dunia ketiga untuk menghadapi dua kubu adidaya, Barat dan Timur.
Di akhir konferensi ditandatanganilah Deklarasi Bandung yang isinya kesepakatan untuk mengadakan kerjasama ekonomi dan budaya diantara negara-negara dunia ketiga serta mengakui adanya hak untuk menentukan nasib bangsa-bangsa Asia dan Afrika, konferensi ini juga mengeluarkan resolusi menentang penjajahan.

Selain itu dalam pertemuan puncak Asia-Afrika juga sebagai tonggak penting dalam sejarah gerakan pembebasan etnis rakyat berbagai negara Asia dan Afrika. Spirit yang dicerminkan dalam pertemuan ini antara lain bersatunya rakyat Asia Afrika, menentang imperealisme dan kolonialisme, mengusahakan dan memelihara kemerdekaan etnis, menjaga perdamaian dunia, meningkatkan persahabatan antara rakyat berbagai negara disebut sebagai Spirit Bandung.
Didorong spirit Bandung, perjuangan rakyat berbagai negara Afrika mengusahakan dan memelihara kemerdekaan etnis diadakan lebih luas juga mendalam, semakin banyak negara yang berpegang teguh pada kebijakan damai dan netral. Rakyat Afrika yang mengalami penindasan dan perampokan imperialisme dalam jangka panjang secara pesat sadar.
Partai nasionalisme dan lembaga massa berdiri berturut-turut, gerakan pembebasan nasional berkembang membentuk pasang tinggi kemerdekaan negara-negara Afrika pada tahun 1960-an.

Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung ini melahirkan Dasa Sila Bandung atau ten Principles of Bandung, antara lain:
1.      menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta azas-azas yang termuat dalam piagam PBB.
2.      menghormati kedaulatan dan integritas territorial semua bangsa-bangsa besar  maupun kecil.
3.      mengakui persamaan semua suku-suku bangsa dan persamaan semua bangsa-bangsa besar maupun kecil.
4.      tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soal-soal dalam negeri negara lain.
5.      menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara sendirian atau secara kolektif, yang sesuai dengan piagam PBB.
6.      a.tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari sala satu dari negar-negara besar.
b.tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
7.      tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunan kekerasan terhadap integritas territorial atau kemerdekaan poitik suatu negara.
8.      menyelesaikan sengaja perselisihan-perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, arbitrase atau penyelesaian hakim atau lain-lain cara damai lagi menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai dengan piagam PBB.
9.      menunjukkan kepentinggan bersama dan kerjasama.
10.  menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.

Adanya Ten Principles of Bandung satu demi satu negara di Asia dan Afrika memperjuangkan dan memperoleh kemerdekaannya. Pada Konferensi Asia Afrika itulah kemudian ditegaskan bahwa kemerdekaam dan perdamaian adalah saling kait menfkait, juga penghormatan atas hak setiap bangsa untuk membela dirinya sendirian atau kolektif, sejalan dengan piagam PBB.
Sementara negara-negara lainnya masih berada dalam jeratan penjajahan negara-negara Eropa.
Keberadaan Dasasila Bandung dengan salah satu teksnya “menghargai kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa”, rupanya sungguh sangat menggelorakan semangat antikolonialisme dan imprealisme. Buktinya banyak negara Afrika kemudian melepaskan diri dari penjajahan berkat inspirasi spirit Bandung.
Hal itu jualah yang memupuskan niatan Kubu Barat seperti Inggris, Belanda, Prancis, Belgia dan Spanyol untuk meneruskan penjajahan dalam bentuk neokolonialisme.
Semangat kemerdekaan negara Afrika setelah Konferensi Asia Afrika menjadi inspirasi untuk membuat negaranya sebagai bangsa yang berdaulat.

PENGARUH KONFERENSI ASIA AFRIKA
Antara lain sebagai berikut:
a.       Dikawasan Asia dan Afrika.
b.      Politik luar negeri bebas aktif yang dijalankan Indonesia mulai diikuti negara-negara lain.
Bagi negara-negara di kawasan Asia dan Afrika
a.       Perjuangan bangsa-bangsa dikawasan Asia dan Afrika untuk memperoleh kemerdekaan makin meningkat.
b.      Kemerdekaan bangsa-bangsa dikawasan Asia dan Afrika dalam percaturan politik dunia mulai mendapat arti.
c.       Munculnya kerjasama dan hubungan yang baik diantara Negara dikawasan Asia dan               Afrika dibidang ekonomi, social, dan budaya.
Bagi dunia Internasional (Eropa)
a.       Ketegangan dunia menjadi berkurang.
b.      Australia dan Amerika Serikat mulai berusaha mulai menghapus ras diskriminas dinegaranya.
c.       c.Negara-negara kolonialisme dan imperialisme mulai melepaskan daerah-daerah jajahannya.



Sumber :
2.http://sombadebata.blogspot.com/2012/04/latar-belakang-keorganisasian-indonesia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar