Kamis, 14 Mei 2015

Indonesiaku



Indonesiaku

Danau Singkarak Sumatera Barat
danau singkarak
Danau Singkarak adalah  adalah Danau Terluas di Sumatera Barat, dan terluas kedua di Pulau Sumatera, setelah Danau Toba. Danau ini mempunyai luas lebih kurang 107.8 km. Untuk mencari ketenangan di sinilah tempatnya, kita bisa bersantai sejenak di pinggiran danau dengan pemandangan yang menakjubkan ini. Latar Belakang bukit barisan di sepanjang pinggiran danau semakin menambah keindahan danau. Udara yang terasa segar dan angin yang terasa sejuk menyapa begitu kita berhenti di pinggiran Danau singkarak ini.
Lokasi Danau Singkarak ini juga terbilang cukup strategis jika anda ingin berkeliling ke beberapa objek wisata di Sumatera Barat. Danau ini terletak di pertengahan antara Kota Solok dan Kota Padang Panjang.
Dengan posisi yang demikian jika anda ingin menuju ke Danau Singkarak, dari Kota Padang, anda mempunyai dua pilihan rute yakni melalui Kota Solok atau Kota Padang Panjang.


Pantai Air Manis
Pantai Air Manis
Pantai Air Manis, merupakan salah satu pantai  yang terdapat di Kota Padang yang menarik untuk dikunjungi. Pantai ini memiliki  pesona pantai yang indah dengan gulungnan ombak yang semilir. Ketika pantai dihembus angin sepoi-sepoi, terdengar suara ombak yang lembut menyusuri pantai, sehingga membuat nuansa menjadi sejuk dan tenteram. Jika air laut sedang surut, para wisatawan bisa berjalan kaki menyusuri bibir pantai yang cukup luas sambil melihat pemandangan laut yang terbentang luas di depan mata.
Pantai Air Manis memiliki pasir yang berwarna coklat keputih-putihan yang terhampar luas dan landai di sepanjang bibir pantai. Oleh  karenanya, pantai ini sangat cocok untuk tempat piknik, bermain ombak, surfing dan camping.
Di Pantai Air Manis, juga terdapat prasasti “si  anak durhaka Malin Kundang”. Prasasti tersebut berupa batu dari puing-puing bekas kapal dan jasad si Malin Kundang. Ketika ombak menghempas batu tersebut, terdengar suara gemercik air yang membahana seperti suara ratapan dan tangisan. Para wisatawan juga bisa menyaksikan dari dekat Batu Malin Kundang yang melegenda tersebut.

Jam Gadang

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6dVmx1jISf8P4Ufvqi4UCImQferrgNd4Yh1ArlHnxWw2-MDYX1CTXZXjjd15uRwWVoYAJTzjPqbcEF_rgXInvJWIs_0Qk7ZHYPgxDGe3_io6UlXUn3mjRSBYXT3u8c6i7sfsgvZNZHZM/s400/Jam-gadang-3.jpg

Jam Gadang adalah landmark kota Bukittinggi dan provinsi Sumatra Barat di Indonesia. Simbol khas Sumatera Barat ini pun memiliki cerita dan keunikan karena usianya yang sudah puluhan tahun. Jam Gadang dibangun pada tahun 1926 oleh arsitek Yazin dan Sutan Gigi Ameh. Peletakan batu pertama jam ini dilakukan putra pertama Rook Maker yang saat itu masih berumur 6 tahun. Jam ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda kepada Controleur (Sekretaris Kota).
Simbol khas Bukittinggi dan Sumatera Barat ini memiliki cerita dan keunikan dalam perjalanan sejarahnya. Hal tersebut dapat ditelusuri dari ornamen pada Jam Gadang. Pada masa penjajahan Belanda, ornamen jam ini berbentuk bulat dan di atasnya berdiri patung ayam jantan. Namun saat Belanda kalah dan terjadi pergantian kolonialis di Indonesia kepada Jepang, bagian atas tersebut diganti dengan bentuk klenteng. Lebih jauh lagi ketika masa kemerdekaan, bagian atas klenteng diturunkan diganti gaya atap bagonjong rumah adat Minangkabau.
Dari menara Jam Gadang, para wisatawan bisa melihat panorama kota Bukittinggi yang terdiri dari bukit, lembah dan bangunan berjejer di tengah kota yang sayang untuk dilewatkan.
Untuk mencapai lokasi ini, para wisatawan dapat menggunakan jalur darat, dari kota Padang ke Bukittinggi, perjalanan dapat ditempuh selama lebih kurang 2 jam perjalanan menggunakan angkutan umum. Setelah sampai di kota Bukittinggi, perjalanan bisa dilanjutkan dengan menggunakan angkutan kota ke lokasi Jam Gadang.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar