Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Bisnis adalah
suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis
lainnya, untuk mendapatkan laba. Kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta,
bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para
pemiliknya. Penggunaan salah satu bentuk bisnis yaitu membuka usaha toko tas, tas
merupakan kebutuhan pokok setiap orang. Meningkatnya minat konsumen akan produk
tas, menjadi salah satu keuntungan bagi bisnis ini. Tas merupakan salah satu
kebutuhan wajib dalam berbusana, baik pria mapun wanita. Untuk itu kini semakin
banyak digemari oleh setiap orang dengan bisnis usaha membuka toko tas, tidak
hanya di mall melainkan usaha membuka toko tas ini semakin banyak di beberapa
tempat seperti yang sering yang kita lihat di pinggir jalan.
2. Teori
Utilitarianisme
berasal dari kata latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini
suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, berfaedah atau berguna.
Menurut suatu perumusan terkenal, dalam rangka pemikiran utilitarisme kriteria
untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah the greatest happiness of
the greatest number, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang terbesar. Utilitarianisme
disebut juga suatu teori teleoligis (dari kata yunani telos = tujuan), sebab
menurut teori ini kualitas etis suatu perbuatan diperoleh dengan dicapainya
tujuan perbuatan. Utilitarianisme adalah suatu teori dari segi etika normative
yang menyatakan bahwa suatu tindakan yang patut adalah yang memaksimalkan
pengguanan (utility), biasanya di definisikan sebagai memaksimalkan kebahagiaan
dan mengurangi penderitaan.
Utilitarianisme sebagai teori sistematis
pertama kali dipaparkan oleh Jeremy Bentham dan muridnya John Stuart Mill,
yaitu suatu paham etis yang berpendapat bahwa yang baik adalah yang berguna,
berfaedah dan menguntungkan. Sebaliknya, yang jahat atau buruk adalah yang tak
bermanfaat, tak berfaedah dan merugikan. Karena itu, baik buruknya perilaku dan
perbuatan ditetapkan dari segi berguna, berfaedah, dan menguntukan atau tidak.
Dari prinsip ini lah tersusun teori tujuan perbuatan.
2.1 Nilai Positif Utilitarianisme
1. Rasionalitas
Prinsip
moral yang diajukan etika urilitarianisme tidak di dasarkan pada aturan-aturan
kaku yang tidak dipahami atau tidak diketahui keabsahannya.
2. Utilitarianisme
sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral.
3. Universalitas
Mengutamakan
manfaat atau akibat dari suatu tindakan bagi banyak orang. Suatu tindakan
dinilai bermoral apabila tindakan tersebut member manfaat bagi banyak orang.
2.2 Analisa Keuntungan dan Kerugian
Utilitarianisme
mengatakan bahwa tindakan yang benar adalah yang memaksimalkan utility, yaitu
memuaskan referensi yang berpengetahuan sebanyak mungkin. Dalam pandangan kaum
utilitarian, perilaku tak adil dalam mendeskriminasi kelompok-kelompok
minoritas menyebabkan meningkatanya ketakutan pihak lain dengan mengalami
atturan yang mengizinkan diskriminasi. Keuntungan dan kerugian, cost dan
benefit yang dianalisis tidak dipusatkan pada keuntungan dan kerugian
perusahaan.
2.3 Kelemahan Etika Utilitarianisme
a. Manfaat
merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis akan
menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit.
b. Etika
utilitarianisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya
sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dengan
akibatnya.
c. Etika
utilitarianisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang.
d. Variabel
yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi.
e. Seandainya
ketiga kriteria dari etika utilitarianisme saling bertentangan, maka akan ada
kesulitan dalam menentukan prioritas diantara ketiganya.
f. Etika
utilitarianisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi
kepentingan mayoritas.
3. Analisis
Kehadiran
suatu bisnis dimanapun ada dampak positif dan negatif, misalnya toko tas yang
berada di lingkungan saya ini. Dampak positifnya toko tas ini memberikan maafaat
untuk orang-orang yang tinggal di sekitar lingkungan tersebut, misalnya seperti
orang tua tidak perlu jauh untuk membeli keperluan tas sekolah anaknya, bukan hanya itu seperti para pekerja
atau orang yang berlalu lalang sering membeli tas di toko tersebut dikarenakan
letaknya yang berada di pinggir jalan dan di lalui banyak kendaraan. Adapun
dampak negatifnya dari toko tersebut, membuat kemacetan jalan karena tidak
tersedianya lahan parkir yang cukup luas. Jadi jika dihubungkan dengan teori
utilitarian seperti yang sudah dijelaskan di dalam teorinya jika suatu
perbuatan adalah baik jika mendatangkan banyak manfaat. Seperti usaha membuka
toko tas ini walaupun di dalamnya terdapat satu dampak negatif.
Referensi :